Kenali 3 Jenis Margin Dan Cara Menghitungnya
Rizky AmeliaMargin merupakan faktor penting yang harus dipahami selaku pelaku bisnis kuliner. Hal tersebut tidak hanya menampilkan angka saja, melainkan mencerminkan kesehatan finansial dan strategi bisnis yang diterapkan pada bisnis kuliner kamu.
Di artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai margin, jenis-jenisnya, fungsinya, dan bagaimana cara menghitungnya.
Definisi Margin
Secara umum, margin adalah selisih antara biaya produksi dan harga jual suatu produk. Dalam konteks bisnis kuliner, hal ini menggambarkan seberapa banyak keuntungan yang kamu dapatkan dari penjualan produk bisnismu.
Dengan kata lain, margin bisa membantu kamu untuk memahami seberapa efisien bisnis kuliner dalam mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan dari penjualan produk makanan dan minuman.
Fungsi Margin dalam Bisnis Kuliner
Sumber: Freepik.com
Setelah memahami seberapa penting margin, hal ini juga memiliki fungsi yang berguna untuk kelangsungan bisnis kuliner kamu. Seperti:
1. Mengukur profitabilitas
Pelaku bisnis kuliner bisa mengevaluasi seberapa untung kamu menjual produk ke pelanggan. Ini akan membantu kamu dalam mengambil keputusan terkait harga yang akan ditetapkan dan juga sebagai strategi pemasaran.
2. Mengontrol Biaya
Margin bisa berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan pengeluaran. Setelah merencanakan pengeluaran biaya untuk menghasilkan produk kuliner, kamu bisa membuat strategi untuk mengurangi biaya yang tidak perlu tanpa mengurangi kualitas dari produk itu sendiri.
3. Membantu Perencanaan Keuangan
Hasil dari mengetahui informasi margin memungkinkan kamu untuk merencanakan keuangan dengan lebih bijak. Kamu dapat memperkirakan pendapatan dan pengeluaran di masa datang berdasarkan data margin yang ada.
Read More: 6 Alternative Strategies to Deal with the 12% VAT Increase for Culinary Businesses
Jenis-Jenis Margin
Kamu harus mengetahui bahwa margin ada banyak jenisnya, seperti
1. Gross Margin (Margin Laba Kotor)
Ini adalah selisih antara pendapatan kotor dari penjualan dan biaya pokok penjualan (HPP). Ini adalah cara menghitungnya:
Jenis ini akan memberikan gambaran awal mengenai keuntungan produk sebelum mempertimbangkan biaya operasional lainnya.
Contoh:
Bisnis kuliner kamu menjual makanan dengan total pendapatan Rp100 juta dan HPP Rp 40 juta serta biaya operasional Rp30 juta. maka
2. Operating Margin (Margin Laba Operasional)
Jenis ini akan menggambarkan persentase laba yang didapatkan bisnis kamu dari operasional inti setelah dikurangi biaya operasional, seperti gaji karyawan, biaya overhead, dan biaya operasional lainnya. Berikut adalah rumusnya:
Semakin tinggi operating profit margin, semakin efisien bisnis kuliner kamu dalam mengelola biaya operasional dan menghasilkan keuntungan dari pendapatan operasional.
Begitu sebaliknya, jika margin ini rendah hal itu menunjukan adanya kendala dalam menghasilkan laba yang cukup atau adanya ketidakseimbangan antara pendapatan dan biaya operasional.
Contoh:
Bisnis kuliner kamu menjual makanan dengan total pendapatan Rp100 juta dan HPP Rp 40 juta serta biaya operasional Rp30 juta. maka
3. Net Profit Margin
Net profit margin bisa mengukur seberapa efisien rasio keuangan bisnis kuliner kamu dalam mendapatkan laba bersih dari pendapatan total. Rasio ini akan menunjukan persentase laba bersih yang didapatkan dari setiap pendapatan bisnis kuliner.
Berikut cara menghitungnya net profit margin
Semakin tinggi net profit margin, semakin efisien bisnis kuliner kamu dalam mengelola biaya dan menghasilkan laba bersih yang lebih tinggi dari pendapatan.
Begitu sebaliknya, jika margin ini rendah hal itu menunjukan adanya kendala dalam menghasilkan laba bersih atau adanya tekanan biaya yang tinggi.
Contoh
Bisnis kuliner kamu menjual makanan dengan total pendapatan Rp100 juta dan HPP Rp 40 juta, biaya operasional Rp30 juta dan pajak Rp5 juta, maka:
Di dunia bisnis khususnya bisnis kuliner, memahami margin sangatlah penting untuk mengoptimalkan keuntungan dan merencanakan strategi kedepannya.
Dengan kamu mengetahui jenis-jenis margin dan cara menghitungnya, kamu bisa membuat keputusan yang lebih baik dalam menjalankan bisnis kuliner kamu.
Kamu harus memantau margin secara berkala supaya bisnis yang kamu jalani tetap stabil dan berkembang dengan baik.