Peluang Usaha Jadi Supplier di Industri Kuliner (Sst…Intip 3 Tips Suksesnya!)
Kemampuan melihat peluang usaha merupakan salah satu bakat penting sebagai seorang pebisnis. Bakat ini akan menjadi sia-sia bila tidak dimanfaatkan dengan baik. Terutama untuk melihat celah yang ada dalam industri kuliner di Indonesia.
Mengapa perlu mencari celah dengan dalam industri kuliner? Sebab industri kuliner memiliki pertumbuhan yang baik bahkan di saat pandemi COVID-19 dan diprediksi akan terus meningkat dalam 5 tahun terakhir dengan pertumbuhan 14,06% per tahunnya.
Per 2020 saja, setidaknya ada lebih dari 11 ribu bisnis kuliner di seluruh Indonesia, dengan 70%-nya adalah usaha restoran dan sisanya termasuk kategori katering atau lainnya. Bayangkan betapa ketat persaingannya, bukan?
Tapi bila melihat dari perspektif lain, kamu mungkin tidak menyadari bila ada peluang usaha yang juga dapat mendukung keberlangsungan bisnis kuliner? Salah satunya ialah dengan menjadi supplier, yang berfungsi sebagai pemasok bahan baku atau peralatan bagi restoran, cafe, coffee shop, dan lainnya.
Macam-macam Peluang Usaha Supplier di Bisnis Kuliner
Tahukah kamu bila peluang usaha menjadi supplier di bisnis kuliner bukan hanya memasok bahan mentah saja? Setidaknya ada 2 jenis supplier yang dapat memasok produknya untuk bisnis kuliner, seperti yang dijelaskan berikut ini.
1. Supplier Bahan Baku
Sumber: Freepik
Bahan baku seperti sayur-mayur, daging, telur, tepung, beras, minyak sayur, rempah, dan lain-lain merupakan barang-barang esensial yang pastinya dibutuhkan oleh para pebisnis kuliner. Walau stok di setiap usaha kuliner berbeda, namun peluang usaha memasok bahan baku ini pastinya sangat besar.
Semua bahan baku tersebut selalu dibutuhkan setiap hari. Bayangkan bila kamu menjadi pemasok salah satu bahan baku saja, kamu sudah memiliki pelanggan tetap untuk jumlah pesanan yang besar. Untung, bukan? Tentunya bila kamu dapat menjaga hubungan baik dan juga kualitas produk yang kamu jual.
Selain bahan mentah, kamu juga dapat mengambil peluang usaha sebagai supplier bahan setengah jadi. Misalnya, mie instan, terasi, kulit lumpia, kulit dimsum, saus atau sambal, dan bentuk bahan setengah jadi lainnya. Kamu dapat menjual bahan baku dengan harga lebih tinggi karena bahan setengah jadi memiliki nilai tambah.
2. Supplier Peralatan Makan dan Dapur
Sumber: Freepik
Bayangkan kamu datang ke restoran, saat duduk dan menikmati makanan di meja, kamu menggunakan setidaknya sendok atau garpu, terkadang dibantu dengan pisau kecil untuk mengiris daging yang tersaji di atas piring. Semua barang-barang ini tentu dipasok oleh supplier.
Menjadi supplier alat makan atau peralatan dapur (kitchen utensils) merupakan bentuk peluang usaha lainnya sebagai pemasok di industri kuliner. Walau secara modal terbilang lebih besar, menjadi supplier untuk kategori produk ini sangat menjanjikan. Terutama untuk mendukung banyaknya UMKM kuliner yang terus bermunculan.
Media untuk Supplier dan Pebisnis Kuliner
Sumber: ESB
Supplier untuk industri kuliner memang beragam, dari yang berskala besar maupun kecil. Jangan berkecil hati bila kamu baru ingin memulai sebab peluang usaha ini tetap menjanjikan bagi pemula. Hanya perlu mencari wadah yang tepat dan strategi yang akurat.
Sebagai Ahlinya Bisnis Kuliner, ESB menyediakan teknologi restoran terlengkap dan terintegrasi. Salah satu solusi yang ESB sediakan bagi pebisnis kuliner ialah ESB Goods, yaitu sebuah marketplace yang mewadahi para pebisnis kuliner dan supplier untuk melakukan transaksi jual beli bahan baku, peralatan, atau kebutuhan lainnya.
ESB Goods bisa menjadi solusi buat kamu yang ingin membuka peluang usaha lebih besar untuk menjadi supplier di industri kuliner. Bahkan ESB Goods dilengkapi fitur terbaru, yaitu Close Loop System, yang dapat menjadi pilihan terbaik untuk pebisnis kuliner dengan sistem waralaba (franchise).
Close Loop System memungkinkan pemilik waralaba untuk menjaga kualitas produk dengan cara memasok bahan baku dari supplier yang sama untuk semua franchise-nya. Bayangkan jika kamu menjadi supplier tetap untuk banyak franchise, itu sebabnya ESB Goods bisa jadi pilihan terbaik bagi para supplier.
3 Tips Jadi Supplier Sukses di Industri Kuliner
Walaupun terlihat sederhana, menjadi supplier di industri kuliner perlu strategi yang tepat terutama bila kamu ingin menjadi supplier yang menstok bahan baku mentah. Perhatikan tip berikut agar kamu dapat menjalani peluang usaha ini dengan apik.
1. Perhatikan Kualitas Produk dan Stok Gudang
Sumber: Freepik / DCStudio
Salah satu hal paling penting dalam menjalani usaha supply-chain di industri kuliner ialah kualitas bahan baku, terutama bahan-bahan mentah yang tidak bertahan lama di suhu ruang, seperti sayur-mayur, buah-buahan, daging, seafood, dll.
Kamu perlu menyediakan fasilitas yang dapat menjaga kualitas produk. Selain itu, kamu juga harus memastikan distribusi produk berjalan baik dengan tidak menurunkan kualitasnya selama perjalanan maupun saat tiba di tangan pemilik restoran.
Manajemen stok gudang jadi hal penting yang perlu diperhatikan agar pasokan tetap tersedia saat permintaan pasar meningkat. Selalu lakukan kontrol kualitas secara berkala.
2. Bangun Hubungan yang Baik dan Jangka Panjang
Sumber: Freepik / Yanalya
Peluang usaha menjadi supplier akan semakin besar bila kamu memiliki jaringan pebisnis kuliner, beberapa resto, cafe, atau pelaku UMKM. Hal ini akan memudahkan kamu memulai usaha ini.
Namun, jika kamu memang belum memiliki rekanan pebisnis kuliner, kamu dapat menawarkan sistem perjanjian kerja sama yang lebih unggul dibandingkan supplier lain. Carilah informasi mengenai hal ini agar kamu dapat memenangkan hati pemilik bisnis.
Selain itu, menjaga hubungan dalam jangka panjang perlu dilakukan. Semakin baik hubungan, maka ketergantungan dan kepercayaan pebisnis kuliner dengan usaha supply-chain milikmu akan semakin meningkat. Berikan reward berupa harga terbaik, potongan harga, bonus lebih, atau pelayanan khusus buat pelanggan tetapmu.
3. Selalu Berinovasi dalam Pelayanan
Sumber: Freepik / Rawpixel
Bila terdapat pemilik bisnis yang hanya menginginkan bagian tertentu saja dari bahan baku yang kamu tawarkan, misalnya hanya membeli dada dan paha ayam, kamu dapat mengakali sisanya dengan menawarkan bagian lain ke pebisnis kuliner yang menjual produk berbeda.
Inovasi tidak hanya dilakukan pada penyediaan bahan baku atau menjaring pebisnis kuliner dengan produk berbeda. Tetapi, bisa juga dalam pelayanan atau strategi pemasaran yang unik dibandingkan dengan kompetitor. Selalu minta umpan balik berupa rekomendasi atau masukan untuk pelayanan yang telah diberikan.
Untuk menjadi pebisnis, jeli melihat kesempatan dan peluang usaha merupakan kemampuan yang harus dimiliki. Jangan sia-siakan peluang usaha ini. Menjadi supplier untuk bisnis kuliner adalah salah satu lahan yang menjanjikan bahkan untuk waktu yang lama.