SHARE

Penting Untuk Kelola Keuangan Bisnis, Ini Contoh Jurnal Transaksi yang Benar!

Dalam dunia bisnis, kita nggak boleh asal remehin catatan-catatan transaksi tiap bulannya. Catatan transaksi yang baik bisa membantu kita untuk tahu gimana keadaan bisnis kita secara jelas dan akurat. Sehingga, memudahkan kamu untuk menilai dan menganalisis, serta membuat keputusan yang tepat.

Ada banyak contoh jurnal transaksi yang beredar, jadi orang-orang bisa bikin laporan keuangan dengan lebih mudah. Tapi, sayangnya, tanpa pemahaman yang baik, banyak jurnal transaksi yang salah dan bikin bingung. Jadi, gimana sih cara bikin catatan transaksi yang bener? Kamu akan menemukan jawabannya pada artikel kali ini yang membahas secara tuntas contoh jurnal transaksi yang baik dan benar!

Pengertian Jurnal Transaksi

Pengertian Jurnal Transaksi

Sumber: Freepik.com

Sebelumnya, kamu perlu tahu terlebih dulu apakah yang dimaksud dengan jurnal transaksi itu sendiri. Pada dasarnya, jurnal transaksi bisnis itu kayak buku catatan yang berisi semua hal tentang keuangan, baik pemasukan dan pengeluaran yang terjadi pada sebuah perusahaan.

Sebelum kamu membuat jurnal transaksi, penting banget untuk ngerti dasar-dasar akuntansi dulu, yang disebut siklus akuntansi. Siklus akuntansi ini berkaitan banget sama laporan keuangan, soalnya itu yang bikin kita bisa ngolah data yang dibutuhin buat bikin jurnal. 

Prosesnya dimulai dari ngecek data transaksi dan cocokin sama bukti-bukti yang ada. Jadi, pastiin kamu kumpulin semua bukti keuangan, karena itu yang bakal ngasih informasi penting buat bikin laporan keuangan.

3 Langkah Membuat Jurnal Transaksi

Secara garis besar, ada 3 hal yang perlu kamu lakukan untuk membuat sebuah jurnal transaksi yang sistematis. Diantaranya:

1. Pahami Persamaan Akuntansi

Tentu saja, penting banget mengerti persamaan-persamaan akuntansi biar bisa nyerahin data transaksi ke jurnal dengan benar. Mulai dari pilih akun yang digunakan sampai nentuin sisi mana baik debit atau kredit.Persamaan dasar akuntansi adalah:

Aset = Utang + Modal

Lalu dapat dijabarkan kembali sebagai:

Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban)

Dengan memahami persamaan dasar akuntansi ini, kamu jadi lebih mudah dalam mengenali kelompok-kelompok akun. Contohnya, persediaan dikategorikan dalam kelompok aset. Hal yang sama berlaku untuk piutang usaha yang juga dihitung sebagai bagian dari aset, dan segala macamnya.

2. Kumpulkan dan Identifikasi Bukti Transaksi

Setelah paham persamaan dasar-dasar akuntansi yang jadi bagian wajib, langkah selanjutnya tuh mulai kumpulin bukti-bukti transaksi buat dicatat di jurnal. Ini bisa merupakan nota, invoice, faktur, atau kwitansi yang nantinya dipakai buat langkah berikutnya.

Pastiin kalau yang masuk ke jurnal itu transaksi yang bener-bener pengaruh ke posisi keuangan, minimal dua akun kena dampaknya. Jadi, nggak sembarang transaksi bisa dimasukin ke jurnal transaksi.

3. Pencatatan Jurnal Umum

Setelah sortir transaksi dan kelompokin mana yang layak dicatat di jurnal umum, sekarang waktunya kamu mulai nge-jurnal pake sistem double-entry. Di sini setiap transaksi dicatat dua kali, yaitu di sisi debit dan kredit, tapi jumlahnya harus sama. Gimana, mudah dipahami bukan?

Contoh Jurnal Transaksi Bisnis

Setelah mengetahui hal-hal apa saja yang harus dipahami dan disiapkan dalam menyusun jurnal transaksi. Berikut contoh jurnal transaksi bisnis yang akan ngebantu untuk memperdalam pemahaman kamu. Berikut contohnya:

Mengumpulkan Bukti Transaksi

  • Tanggal 5 Maret 2023, Bapak Yogo melakukan investasi ke perusahaannya, PT ABCDESB, senilai Rp 500.000.000.
  • Tanggal 11 Maret 2023, dibayarkan uang senilai Rp20.000.000 untuk keperluan sewa kantor 1 tahun.
  • Tanggal 15 Maret 2023, membeli kebutuhan peralatan kantor dengan nilai masing-masing Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  • Tanggal 20 Maret 2023, menerima pendapatan tunai dari penjualan senilai Rp10.000.000.
  • Tanggal 31 Maret 2023, harus membayar gaji karyawan Februari senilai Rp20.000.000.

Analisis atau identifikasi transaksi

  • Setoran modal investasi menjadikan harta perusahaan kemudian bertambah berupa kas Rp500.000.000 (debit), artinya modal Bapak Yogo bertambah menjadi Rp500.000.000 di sisi kredit.
  • Harta perusahaan (kas) berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk pembayaran sewa. Jadi,  perusahaan punya aset yang berupa sewa dibayar di muka senilai Rp20.000.000 (debit).
  • Aset perusahaan, masing-masing peralatan bertambah senilai Rp10.000.000 dan perlengkapan senilai Rp5.000.000. Tapi, aset kas perusahaan jadi berkurang sebesar Rp15.000.000.
  • Pendapatan (dari penjualan) bertambah di sisi kredit senilai Rp10.000.000. Aset perusahaan (kas) juga ikut bertambah senilai Rp10.000.000 (debit).
  • Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Lain hal dengan aset perusahaan (kas) jadi berkurang senilai Rp25.000.000 (kredit).

Jurnal Transaksi PT ABCDESB

Maret 2023

Contoh Jurnal Transaksi Bisnis

Nah, itu dia penjelasan tentang pengertian, gimana cara bikin, dan contoh jurnal transaksi buat bisnis yang bisa kamu coba pelajari dan praktekin buat usahamu. Perlu kamu ingat, jurnal transaksi yang benar-benar tepat bakal kasih kamu info yang akurat buat bisnismu. Jadi, hati-hati jangan sampe salah susun jurnal transaksi ya!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya