6 Strategi Alternatif Menghadapi Kenaikan PPN 12 Persen untuk Bisnis Kuliner
Rizki AmeliaBagi kamu yang menjalani bisnis kuliner apakah sudah siap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen?
Kenaikan ini kemungkinan besar akan berlaku mulai 1 Januari 2025 dan tentunya akan membawa perubahan yang sangat besar dalam operasional bisnis kuliner kamu.
Dalam artikel ini akan membahas beberapa strategi penting yang bisa kamu terapkan dalam menghadapi kenaikan PPN 12 persen dan menjaga kenyamanan bisnis kuliner kamu.
Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Kenaikan PPN sebesar 12 persen sudah dicantumkan di dalam Undang-Undang No 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan atau UU HPP Pasal 7 ayat 1.
Naiknya PPN 12 persen ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan negara. Sebagai salah satu sumber utama penerimaan negara, oleh karena itu PPN memegang peran penting dalam mendanai program pemerintah.
Tujuan selanjutnya adalah kenaikan PPN diharapkan dapat mengurangi utang luar negeri karena Indonesia masih bergantung pada hutang untuk menutupi defisit anggaran.
Yang terakhir adalah kenaikan PPN 12 persen bertujuan untuk menyesuaikan standar internasional.
Dari kenaikan PPN sebesar 12 persen pasti akan berdampak di segala sektor khususnya sektor bisnis kuliner yang sedang kamu jalani.
Karena itu, jika kamu sedang menjalani bisnis kuliner dan bingung bagaimana menyusun strategi saat pajak naik, artikel ini akan membantu kamu untuk menyusun rencana sebaik mungkin.
Strategi Menghadapi Kenaikan PPN Sebesar 12%
Sumber: Freepik.com
1. Analisa Biaya Produksi
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menganalisa biaya produksi di bisnis kuliner.
Kenaikan PPN 12 persen akan meningkatkan biaya produksi, sehingga kamu perlu mempertimbangkan cara-cara untuk menghemat tanpa mengurangi kualitas produk yang akan di jual.
Sebagai contoh, kamu bisa menggunakan bahan baku yang lebih murah atau mencari pemasok yang lebih efisien.
2. Optimalkan Sistem Manajemen
Dengan kemajuan teknologi saat ini kamu akan terbantu dalam mengoptimalisasikan sistem manajemen bisnis kuliner kamu.
Misalnya, kamu bisa menggunakan software ERP milik ESB Core untuk memantau kinerja keuangan dan menghindari kesalahan pencatatan yang bisa meningkatkan biaya administrasi.
3. Tingkatkan Daya Saing
Kamu harus meningkatkan daya saing dengan kompetitor, karena itu lah faktor utama dalam menjalani bisnis kuliner.
Dengan kenaikan PPN 12 persen, harga jual produk kamu pastinya akan meningkat.
Oleh karena itu, kamu harus meningkatkan daya saing dengan menawarkan promosi, diskon, atau paket menu istimewa.
Contoh:
- Promosi “Beli Satu Gratis Satu”
- Berikan diskon istimewa kepada pelanggan setia kamu
- Gunakan paket menu dengan harga spesial.
4. Konsultasikan dengan Ahli Pajak
Jika kamu kesulitan dalam merancang strategi untuk menghadapi kenaikan PPN 12 persen, sebaiknya kamu berkonsultasi dengan ahli pajak.
Ahli pajak bisa memberikanmu saran dan bantuan yang dibutuhkan untuk memastikan kamu mematuhi pajak yang ada.
Dalam memilih ahli pajak, pastikan kamu memilih ahli pajak yang berpengalaman dan memiliki pengetahuan yang baik tentang peraturan perpajakan yang berlaku.
5. Perbaiki Strategi Harga
Merancang strategi harga yang tepat sangat penting untuk bisnis kuliner kamu. Kamu bisa meningkatkan harga sedikit demi sedikit secara perlahan supaya pelanggan tidak kaget akibat kenaikan harga.
Kamu juga bisa menawarkan diskon pada produk tertentu untuk menarik banyak pelanggan.
6. Fokus Pada Produk Lokal
Produk lokal memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan produk impor. Oleh karena itu, kamu harus fokus dalam penggunaan bahan baku lokal untuk produk kamu. Hal ini tidak hanya mengurangi beban pajak tetapi juga mendukung industri domestik.
Kenaikan PPN 12 persen ini memang tidak mudah untuk menghadapinya, tapi dengan strategi-strategi yang tepat, bisnis kuliner kamu bisa berkembang dengan pesat walaupun adanya kenaikan pajak.
Pastikan juga kamu terus mengikuti perkembangan peraturan perpajakan dan berkonsultasi dengan ahli pajak jika diperlukan. Dengan itu bisnis kuliner kamu akan tetap bertahan dengan perubahan yang ada.