Antrean Panjang? Ini Cara Lucky Cat Buat Pelanggan Nyaman Pesan Makan
Rizki AmeliaLucky Cat, sebuah tempat makan yang kini menjadi salah satu destinasi kuliner terpopuler di Jakarta Selatan. Berawal dari perjalanan yang menarik di tahun 2011, kini Lucky Cat berhasil memperluas area untuk pengalaman makan yang lebih baik lagi.
“Kami mulai dari Dimsum Inc pada tahun 2011, dan pada tahun 2016, kami meluncurkan Lucky Cat,” ungkap Edi Partono, General Manager Lucky Cat yang ditemui oleh tim ESB beberapa waktu silam.
Awalnya, mereka hanya memiliki satu area, tetapi seiring waktu, Lucky Cat mengalami perluasan, menjadikannya tidak hanya tempat makan, tetapi juga titik pertemuan yang nyaman bagi banyak komunitas.
Sumber: Dokumentasi ESB
Edi menjelaskan, “Yang membedakan dari coffee shop lainnya adalah kami menjadikan (Lucky Cat) satu destinasi. Jadi bukan hanya tempat makan, tetapi juga bagian dari komunitas di sekitar kami. Banyak komunitas olahraga, pekerja kantoran, dan mahasiswa menjadikan Lucky Cat sebagai tempat berkumpul.” Dengan pilihan menu yang telah diseleksi dengan baik, pengunjung tidak akan kebingungan memilih hidangan yang sesuai dengan selera mereka.
Tantangan Antrean dan Solusinya
Seperti restoran lainnya, Lucky Cat menghadapi tantangan besar berupa antrean, terutama saat ramai pengunjung. “Antrean ini luar biasa dari awal kami buka. Kami terus mencari cara untuk memecah antrean ini, dan akhirnya kami memilih menggunakan sistem ESB Order,” kata Edi. Dengan sistem ini, pengunjung bisa memesan makanan sendiri dengan memindai barcode lewat gawai, sehingga mengurangi tekanan antrean di kasir.
Menciptakan Pengalaman Menyenangkan
Sumber: Dokumentasi ESB
Visi dan misi Lucky Cat adalah menjadi destinasi utama untuk casual dining. “Kami berusaha menyajikan makanan yang enak dalam suasana yang nyaman. Dari ambience hingga desain restoran, kami ingin pengunjung merasa betah dan selalu ingat bahwa Lucky Cat adalah tempat yang menyenangkan,” jelas Edi.
Sebelum menerapkan sistem ESB Order, Lucky Cat menghadapi tantangan dalam pelayanan, terutama saat restoran ramai. “Dulu, kami harus menempatkan pelayan di berbagai titik untuk melayani pengunjung. Namun, dengan ESB, pelanggan bisa langsung memesan dari tempat duduk mereka, mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan kenyamanan,” tambahnya.
Baca Juga: Yuk Kenali Bedanya Full Service dan Quick Service Restoran!
Efisiensi dan Peningkatan Omzet
Sumber: Dokumentasi ESB
Edi juga menjelaskan bahwa penggunaan ESB telah terbukti efektif dalam meningkatkan omzet. “Data menunjukkan bahwa pelanggan lebih nyaman memesan di Lucky Cat karena sistem pesan makan yang efisien. Mereka dapat dengan mudah menambah pesanan tanpa perlu mengambil menu, sehingga pengalaman makan menjadi lebih menyenangkan,” ujarnya.
Meski semisal pelanggan terkadang salah pilih menu dalam pemesanan, Edi menekankan bahwa masalah tersebut dapat dengan mudah diatasi berkat sistem yang efisien. “Kami bisa mengatur pesanan dengan cepat melalui ESB, sehingga pelayanan tetap optimal,” tambahnya.
Sejauh ini, Lucky Cat tidak mengalami kendala serius dengan sistem ESB. “Dukungan dari tim teknis sangat responsif. Setiap pertanyaan yang kami ajukan dijawab dengan cepat, sehingga kami merasa didukung sepenuhnya,” kata Edi.
Menyimpulkan, Edi mengatakan, “Secara keseluruhan, sistem ESB sangat baik dan mudah diimplementasikan. Kami bahkan mempertimbangkan untuk menggunakannya di outlet baru kami (nanti).” Lucky Cat tidak hanya berhasil menciptakan pengalaman kuliner yang menyenangkan, tetapi juga menjadi contoh inspiratif bagi pelaku bisnis kuliner lainnya.