Pentingnya Menghitung Modal Awal! Begini Cara dan Rumusnya
Briantama Afiq AshariPernah dengar cerita bisnis gulung tikar padahal baru berjalan beberapa bulan? Salah satu penyebab utamanya adalah perhitungan modal awal yang keliru.
Sebagai pebisnis, memahami cara menghitung modal awal dengan benar itu bukan cuma penting, tapi wajib hukumnya.
Modal awal adalah pondasi bagi bisnis kamu. Kalau pondasinya goyah, risiko kerugian besar bisa menghantui usaha kamu kapan saja.
Yuk, kita bahas kenapa hal ini krusial banget buat kamu yang pengen bisnis makanan atau usaha lainnya sukses.
Apa Itu Modal Awal dan Kenapa Penting?
Modal awal adalah dana yang kamu siapkan untuk memulai sebuah usaha. Ini mencakup semua kebutuhan dasar seperti pembelian bahan baku, sewa tempat, hingga operasional awal.
Tanpa perhitungan yang tepat, kamu bisa kebablasan mengeluarkan uang atau malah kekurangan dana untuk operasional harian. Misalnya, saat memulai usaha makanan, banyak yang cuma fokus pada biaya beli bahan baku.
Padahal, ada biaya lain seperti peralatan masak, kemasan, hingga promosi yang nggak boleh kamu lewatkan. Itulah kenapa belajar cara menghitung modal awal usaha makanan dengan benar sangat penting.
Jangan cuma kira-kira, karena kesalahan kecil aja bisa bikin bisnis kamu kehilangan arah. Nah, langkah pertama adalah membuat daftar semua kebutuhan untuk memulai bisnismu, dalam hal ini usaha kuliner:
- Bahan baku: Beras, daging, sayur.
- Peralatan masak: Kompor, panci, wajan.
- Biaya operasional: Listrik, air, gas.
- Sewa tempat: Jika tidak memiliki lokasi sendiri.
- Promosi: Biaya iklan di media sosial atau cetak.
- Kemasan: Kotak makanan, plastik, atau label.
Setelah daftar kebutuhan selesai, hitung biaya setiap komponen dan totalnya, misalnya:
Dari tabel ini, modal awal yang diperlukan adalah Rp 47.300.000.
Baca Juga: 7 Sumber Bantuan Modal Usaha untuk Memulai Bisnis!
Kesalahan Umum dalam Menghitung Modal Awal
Itulah cara menakar modal awal, lantas mengapa masih ada yang salah menghitung? Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh pebisnis saat menghitung modal awal antara lain yakni:
1. Mengabaikan Biaya Tak Terduga
Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah lupa memasukkan biaya tak terduga. Misalnya, biaya perbaikan alat atau kebutuhan mendesak lain yang bisa muncul kapan saja.
Jika kamu nggak memasukkan ini dalam perhitungan, arus kas bisnis bisa terganggu. Makanya, selalu tambahkan komponen biaya darurat saat menghitung modal awal.
2. Salah Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)
Menghitung HPP itu bukan sekadar total biaya bahan baku. Ada faktor lain seperti biaya tenaga kerja dan overhead yang harus masuk hitungan. Banyak pebisnis makanan yang salah di sini, sehingga mereka mematok harga jual terlalu rendah.
Nah, kalau kamu mau praktis, coba adopsi software ERP. Dengan integrasi data yang menyeluruh, software ini membantu menghitung HPP secara akurat dan efisien. Bahkan, kamu bisa memangkas biaya operasional hingga 35%!
3. Tidak Memisahkan Modal Pribadi dan Bisnis
Kesalahan ini sering banget terjadi, terutama buat bisnis kecil. Modal pribadi dan modal bisnis sering tercampur, sehingga sulit melacak mana pengeluaran untuk usaha dan mana untuk kebutuhan pribadi.
Pisahkan rekening bisnis dan pribadi sejak awal. Selain lebih rapi, ini juga memudahkan kamu kalau suatu saat membutuhkan laporan keuangan untuk mengajukan pinjaman atau investasi.
Cara Menghitung Modal Awal dengan Tepat
Berikut cara yang tepat untuk menghitung modal awal dengan tepat:
1. Identifikasi Semua Kebutuhan Usaha
Langkah pertama adalah membuat daftar kebutuhan usaha kamu. Kalau bisnis makanan, kamu perlu mencatat bahan baku, alat masak, kemasan, hingga biaya promosi. Jangan lupa tambahkan biaya sewa tempat kalau kamu nggak punya lokasi sendiri.
2. Hitung Besar Modal dengan Detail
Setelah daftar kebutuhan selesai, hitung besar biaya untuk masing-masing item. Pastikan semua tercatat dengan detail, termasuk biaya kecil seperti ongkos kirim bahan baku.
3. Tambahkan Komponen Biaya Darurat
Masukkan biaya darurat dalam perhitungan modal awal. Biasanya, alokasikan sekitar 10-15% dari total modal untuk kebutuhan tak terduga.
4. Gunakan Software untuk Mempermudah Perhitungan
Menghitung modal awal secara manual itu ribet dan rawan kesalahan. Gunakan software yang punya fitur manajemen keuangan terintegrasi.
Nah, melalui teknologi ini, semua pengeluaran tercatat secara otomatis, sehingga kamu bisa fokus mengembangkan bisnis tanpa khawatir salah hitung modal.
Kamu mungkin sudah pernah dengar pepatah, “Sedia payung sebelum hujan.” Dalam dunia bisnis, pepatah ini adalah realitas yang harus kamu hadapi, bukan cuma kiasan saja, lho!
Bayangkan kamu baru saja memulai usaha makanan yang sudah lama kamu impikan. Kamu merasa semua sudah diperhitungkan. Dari biaya sewa tempat, bahan baku, hingga promosi, semuanya terlihat rapi di atas kertas.
Namun, tiba-tiba oven yang kamu andalkan rusak di minggu kedua. Kamu harus memperbaikinya atau bahkan membeli yang baru. Masalahnya, kamu nggak punya cadangan dana untuk itu.
Lalu, apa yang terjadi? Bisnis kamu terpaksa berhenti sementara. Hal seperti ini nggak cuma terjadi di cerita orang lain. Kalau kamu nggak siap, masalah tak terduga bisa menimpa kamu kapan saja.
Itulah kenapa penting banget buat memasukkan biaya darurat dalam perhitungan modal awal. Percaya deh, langkah kecil ini bisa menyelamatkan usaha kamu dari bencana finansial yang nggak diinginkan.
Sumber: Freepik
Baca juga: 5 Sumber Modal Usaha F&B di Tahun 2024 (Wajib Tahu!)
Penutup
Kesalahan kecil dalam menghitung modal awal bisa berdampak besar pada bisnis kamu. Misalnya, kalau modal terlalu kecil, kamu mungkin nggak punya cukup dana untuk membeli bahan baku atau membayar karyawan.
Menghitung modal awal dengan tepat adalah langkah penting untuk memastikan kelancaran operasional bisnis. Salah satu elemen yang tidak boleh diabaikan adalah pengelolaan HPP (Harga Pokok Penjualan), karena ini berperan besar dalam menentukan strategi harga dan profitabilitas.
Dengan ESB POSLite, kamu bisa lebih mudah mengelola inventori sekaligus menghitung HPP secara akurat. Fitur ini dirancang untuk membantu bisnis kulinermu mengontrol biaya bahan baku dan memaksimalkan efisiensi operasional.
Jangan hanya berhenti pada perhitungan modal awal, kelola bisnis dengan lebih baik bersama ESB!