Apa Stock Keeping Unit itu Penting Buat Bisnismu?
Dalam pembahasan artikel kali ini akan menjelaskan apa itu stock keeping unit (SKU), yang mungkin kalau kamu lihat dari sebutannya sangat berkaitan erat dengan stok barang atau inventory. Tapi kalau dilihat dari kacamata bisnis, ternyata pengelolaan inventaris menjadi aspek yang penting loh.
Karena sangat berpengaruh dalam penjualan produk bisnis kamu, SKU juga sama pentingnya bagi bisnis skala kecil ataupun besar. Tapi, kok bisa sangat berpengaruh sih bagi sebuah bisnis?
Kamu akan mendapatkan jawabannya di artikel ini. Jadi simak penjelasannya sampai habis ya, karena artikel kali ini akan menjelaskan secara rinci apa itu stock keeping unit, fungsi, contoh sampai tips membuat SKU yang efektif.
Apa itu Stock Keeping Unit (SKU)?
Sumber: Freepik.com
Sebelum membahas fungsi dari SKU, enggak ada salahnya untuk kamu memahami apa itu stock keeping unit (SKU). Stock keeping unit adalah kode unik yang diberikan ke setiap barang, baik yang kita beli maupun jual saat berbisnis. Jadi, bisa dibilang SKU itu kayak nama unik buat setiap produk.
Biasanya, SKU itu dibuat pakai deretan angka yang ditempel di produk, jadi secara otomatis jadi identitas unik buat produk itu. Makanya, kadang-kadang SKU juga disebut sebagai part number, product number, atau product identifier.
Angka-angka unik itu bisa jadi kode pembeda antar satu barang sama yang lain. Terus, nggak jarang, SKU juga dicetak dalam bentuk kode batang atau barcode loh.
Tujuan utama pakai SKU juga memudahkan kamu, sebagai pemilik bisnis, buat nyari stok produk, terutama kalo gudangnya banyak barang. Dengan ada SKU, jadi gampang banget buat ngatur dan nyari barang di gudang.
Nah, jadi pertanyaannya, apakah SKU cuma dipakai buat bisnis besar doang yang punya banyak produk? Enggak dong! Pemilik bisnis kecil juga sebaiknya pakai sistem SKU, soalnya itu penting banget buat ngatur persediaan barang.
Ada juga beberapa metode persediaan lain yang bisa dipakai, kayak FIFO (First In First Out), LIFO (Last In First Out), dan Average (Rata-rata). Jadi, pemilik usaha, termasuk warung, toko kelontong, atau jenis bisnis lainnya, sebaiknya terapin juga sistem SKU buat ngatur persediaan barang ya.
Fungsi Stock Keeping Unit (SKU)
Sumber: Freepik.com
Setelah kamu memahami apa itu stock keeping unit, kamu juga harus paham apa fungsi dari SKU. Sebenarnya fungsi utama adanya SKU tuh buat menghindari nomor dalam produk yang sama. Jadi kalo ada pembeli yang minta barang, pemilik bisnisnya bisa langsung cari barang yang diminta tuh dengan mudah banget. Untuk fungsi-fungsi lainnya, bisa kamu lihat di bawah ini ya!
1. Mengidentifikasi Suatu Produk
Fungsi utama SKU itu buat mengidentifikasi suatu produk. Karena setiap barang yang dijual sama suatu perusahaan perlu adanya kode SKU yang beda-beda.
Dengan begitu, perusahaan bisa dengan gampang bedain antara barang yang mirip-mirip atau punya ciri-ciri yang hampir sama.
2. Mengelola Stok
SKU memudahkan kamu buat mengatur stok dengan efisien. Kalau setiap barang punya kode SKU, perusahaan bisa melacak berapa banyak barang yang masih ada, berapa banyak yang udah laku, dan berapa yang harus direstock.
3. Memantau Produk Penjualan
Dengan SKU, perusahaan bisa ngeliat penjualan barang lebih detail. Mereka bisa tau barang apa yang paling laku, barang apa yang jarang dibeli, dan bisa ngatur strategi penjualan berdasarkan data itu. SKU juga bisa meminimalisir adanya cacat produk, produk hilang atau tidak layak jual.
4. Mengurus Pesanan
Kode SKU juga membantu banget buat ngurus pesanan pelanggan. Saat pelanggan melakukan pemesanan, sistem langsung bisa ngecek barang yang diminta berdasarkan kode SKU, cek stoknya, dan atur pengirimannya.
Contoh Stock Keeping Unit (SKU)
Sumber: Freepik.com
Tanpa kamu sadari, ternyata SKU tuh sering banget kita temuin di produk sehari-hari, loh! Nah berikut ini beberapa contoh produk dengan kode SKU-nya:
1. Contoh produk Baju
Baju T-shirt Uniqlo Warna Putih Ukuran M: SKU-UNIQLO-TS-WHT-M
Dengan keterangan:
- Simbol - (dash) digunakan untuk memisahkan informasi produk.
- WHT menunjukkan warna produk (White).
- M menunjukkan ukuran dari produk.
- TS menunjukan jenis produk (T-shirt).
- UNIQLO merupakan merek dari produk.
2. Contoh produk Laptop
Laptop Apple MacBook Pro 13-inch dengan prosesor M1: SKU-APPLE-MBP-M1-13IN
Dengan keterangan:
- Simbol - (dash) digunakan untuk memisahkan informasi produk.
- Apple menunjukkan nama produk.
- MBP menunjukkan jenis produk.
- 13IN merupakan ukuran dari produk.
Tips Membuat Stock Keeping Unit (SKU) yang Efektif
Sumber: Freepik.com
Nih, ada beberapa trik buat bikin stock keeping unit SKU yang bisa kamu coba terapin kalau mau menggunakan metode ini buat bisnis yang lagi kamu jalani sekarang. Yaitu:
Gunakan Kode yang Mudah Diingat
Bikin nomor SKU yang mudah diingat dan mudah dicerna buat semua tim. Hindari juga kombinasi angka dan huruf yang rumit untuk diingat.
Membuat Kode yang Sederhana
Jangan terlalu pendek biar jelas, tapi juga jangan kepanjangan sampe bikin ribet. Misalnya, bisa pakai huruf pertama dari jenis barang dan angka buat ukuran atau warna.
Pastikan Kode Mudah Dipindai
Pastiin kode SKU bisa discan pakai barcode scanner. Agar mempermudah karyawan kamu mengambil data dan ngurangin kesalahan karyawan saat mengatur stok barang.
Kategorikan Produk dengan Jelas
Buatlah SKU yang pengelompokkan sudah jelas dan konsisten, supaya saat pencarian barang jadi lebih gampang.
Uji Kode SKU
Sebelum diaktifin ke sistem, pastiin dulu kode SKU nya sudah diuji. Biar enggak ada kebingungan pas udah masuk ke sistem atau kebingungan saat digunakan.
Dengan memahami apa itu stock keeping unit (SKU), fungsinya, contohnya, dan tips membuatnya, kamu jadi mudah mengelola stok barangmu dengan lebih efisien. Jadi, jangan ragu untuk menerapkan langkah-langkah di atas agar bisnismu semakin sukses dan terorganisir dengan baik ya!