
Arti Stock Keeping Unit (SKU) Produk dan Cara Membuatnya agar Bisnis Lebih Tertata
Sovia
Pernah dengar istilah SKU? Dalam dunia bisnis, khususnya berhubungan dengan penjualan produk, SKU adalah sesuatu yang wajib dipahami. Nah, jadi, SKU adalah singkatan dari Stock Keeping Unit.
Arti SKU produk merujuk pada kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi setiap jenis penjualan barang di bisnis kamu. Misalnya, kalau kamu punya bisnis kuliner, SKU bisa membantu kamu melacak stok bahan baku hingga menu, loh!
Intinya, menggunakan sistem yang rapi dengan SKU, operasional bisnis jadi lebih tertata dan efisien. Sekarang, yuk simak lebih lanjut kenapa arti SKU dalam produk ini penting dan cara membuatnya!
Apa itu Stock Keeping Unit (SKU)?
Stock keeping unit adalah kode unik yang diberikan ke setiap barang, baik yang kita beli maupun jual saat berbisnis. Jadi, bisa dibilang SKU itu kayak nama unik buat setiap produk.
Biasanya, SKU itu dibuat pakai deretan angka yang ditempel di produk, jadi secara otomatis jadi identitas unik buat produk itu. Makanya, kadang-kadang SKU juga disebut sebagai part number, product number, atau product identifier.
Angka-angka unik itu bisa jadi kode pembeda antara satu barang sama yang lain. Terus, nggak jarang, SKU juga dicetak dalam bentuk kode batang atau barcode loh.
Kenapa SKU Penting untuk Bisnis?
Tujuan utama pakai SKU memudahkan kamu, sebagai pemilik bisnis, buat nyari stok produk, terutama kalo gudangnya banyak barang.
Dengan adanya SKU, kamu bisa mengelola stok barang dengan lebih mudah. SKU memudahkan proses pencatatan dan pelacakan barang, baik di gudang maupun outlet.
Nah, jadi pertanyaannya, apakah SKU cuma dipakai buat bisnis besar doang yang punya banyak produk? Enggak dong! Pemilik bisnis kecil juga sebaiknya pakai sistem SKU, soalnya itu penting banget buat ngatur persediaan barang.
Manfaat Menggunakan SKU dalam Bisnis
Setelah kamu memahami apa itu stock keeping unit, kamu juga harus paham apa fungsi dari SKU.
Sebenarnya fungsi utama adanya SKU tuh buat menghindari nomor dalam produk yang sama. Jadi kalo ada pembeli yang minta barang, pemilik bisnisnya bisa langsung cari barang yang diminta tuh dengan mudah banget. Untuk fungsi-fungsi lainnya, bisa kamu lihat di bawah ini ya!
1. Mengidentifikasi Suatu Produk
Fungsi utama SKU itu buat mengidentifikasi suatu produk. Karena setiap barang yang dijual sama suatu perusahaan perlu adanya kode SKU yang beda-beda.
Dengan begitu, perusahaan bisa dengan gampang bedakan antara barang yang mirip-mirip atau punya ciri-ciri yang hampir sama.
2. Mengelola Stok
SKU memudahkan kamu buat mengatur stok dengan efisien. Kalau setiap barang punya kode SKU, perusahaan bisa melacak berapa banyak barang yang masih ada, berapa banyak yang udah laku, dan berapa yang harus direstock.
3. Memantau dan Melacak Produk Penjualan
Dengan SKU, perusahaan bisa ngeliat penjualan barang lebih detail. Mereka bisa tau barang apa yang paling laku, barang apa yang jarang dibeli, dan bisa ngatur strategi penjualan berdasarkan data itu.
SKU juga bisa meminimalisir adanya cacat produk, produk hilang atau tidak layak jual.
4. Mengurus Pesanan
Kode SKU juga membantu banget buat ngurus pesanan pelanggan. Saat pelanggan melakukan pemesanan, sistem langsung bisa ngecek barang yang diminta berdasarkan kode SKU, cek stoknya, dan atur pengirimannya.
5. Meningkatkan Efisiensi Operasional
SKU memudahkan proses pencatatan barang masuk dan keluar. Ini membuat operasional bisnis kamu jadi lebih efisien.
6. Meminimalisir Kesalahan
Tanpa SKU, risiko kesalahan dalam pengelolaan stok jadi lebih besar. SKU membantu kamu mengidentifikasi setiap produk dengan jelas.
7. Membantu Analisis Penjualan
Dengan SKU, kamu bisa menganalisis produk mana yang paling laris dan mana yang kurang diminati pelanggan.
Baca Juga: Bisnis F&B: Definisi, Tipe, dan Tips Memulai di 2025
Cara Membuat SKU Produk yang Efektif
Sumber: Freepik
Nah, setelah tahu manfaatnya, tentu sekarang kamu ingin mencoba untuk membuat SKU, bukan? Jadi, membuat SKU nggak serumit yang kamu bayangkan, kok. Berikut langkah-langkah yang bisa kamu ikuti:
1. Tentukan Kategori Produk
Langkah awal yang paling penting dalam membuat SKU adalah menentukan kategori produk. Misalnya, kamu punya bisnis kuliner yang menjual berbagai jenis makanan dan minuman.
Kategorisasi yang jelas akan membantu tim operasional lebih mudah mengelola stok. Contohnya, untuk produk makanan ringan, kamu bisa memberi kategori kode “MNK” (makanan ringan), sedangkan untuk minuman gunakan “MIN.”
2. Gunakan Kode Unik
Setiap produk harus memiliki kode SKU yang unik agar tidak terjadi kebingungan dalam proses pencatatan dan pelacakan stok. Hindari penggunaan kode yang mirip antara satu produk dengan produk lainnya
Mengapa? Karena hal tersebut bisa menyebabkan kesalahan dalam pengelolaan inventaris. Contohnya, jika kamu memiliki produk kopi susu dan kopi hitam, buatlah kode yang jelas dan berbeda, seperti “KOP-SUS” untuk kopi susu dan “KOP-HIT” untuk kopi hitam.
3. Tambahkan Informasi Penting
Supaya lebih informatif, tambahkan detail penting dalam kode SKU, seperti ukuran atau varian produk. Informasi ini membantu tim gudang atau penjualan dengan cepat mengenali produk yang dimaksud.
Misalnya, jika kamu menjual kopi dalam tiga ukuran berbeda, gunakan kode seperti “KOP-SML” untuk ukuran kecil, “KOP-MED” untuk ukuran sedang, dan “KOP-LRG” untuk ukuran besar.
4. Gunakan Format yang Konsisten
Konsistensi dalam format SKU sangat penting. Jika format SKU berantakan atau tidak seragam, tim operasional bisa kebingungan saat mencari produk dalam sistem.
Tentukan format standar yang berlaku untuk semua produk. Misalnya, selalu gunakan format “kategori-varian-ukuran.” Jadi, jika kamu menjual teh hijau dalam ukuran sedang, kode SKU-nya bisa menjadi “TEH-HIJ-MED.”
5. Sederhana Tapi Informatif
Kode SKU tidak perlu rumit dan panjang. Buat sesederhana mungkin, tetapi tetap mengandung informasi yang relevan. Kode yang terlalu panjang justru akan menyulitkan tim dalam proses pencatatan dan pencarian data.
Contoh sederhana namun informatif adalah “KUE-COK-MED” untuk kue cokelat ukuran sedang. Nah, dengan kode yang jelas dan ringkas, pengelolaan stok akan menjadi lebih cepat.
Contoh SKU Produk dalam Bisnis Kuliner
Masih bingung? Nih, ada contoh SKU yang bisa kamu terapkan untuk bisnis kuliner:
Baca Juga: Cara Membuat RAB: Panduan Mengelola Anggaran untuk Bisnis Kuliner
Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Membuat SKU
Beberapa kesalahan yang harus dihindari saat membuat SKU yakni:
1. Kode yang Terlalu Panjang
Coba pikirkan, ketika kamu sedang memproses pesanan dan harus mengetik atau mencari SKU dengan kode panjang seperti "SHRTBLKXLSPR2024A57." Ribet, bukan?
Kode SKU yang terlalu panjang akan membingungkan tim operasional dan berpotensi salah input. Oleh karena itu, gunakan kode yang padat namun tetap informatif. Contohnya, "SHRT-BK-XL" untuk kaos hitam ukuran XL.
2. Format yang Tidak Konsisten
Sekarang misalnya punya dua SKU dengan format berbeda: "BLU-MD-JKT" dan "JKT-BL-MD." Format yang tidak konsisten seperti ini dapat menyebabkan kekacauan dalam sistem inventaris dan mempersulit pencarian barang.
Pastikan semua SKU mengikuti format yang seragam, misalnya selalu mulai dengan kategori produk, diikuti warna, dan ukuran. Dengan begitu, operasional jadi lebih efisien dan minim kesalahan.
3. Mengabaikan Informasi Penting
SKU yang tidak memuat informasi penting bisa membuat proses identifikasi produk lebih rumit. Misalnya, sebuah SKU hanya mencantumkan kode "TS001," tanpa menunjukkan ukuran atau warna.
Padahal, ada banyak variasi produk. Pastikan setiap SKU memberikan informasi penting yang memudahkan identifikasi, seperti kategori, warna, dan ukuran produk.
4. Tidak Melakukan Evaluasi
Banyak bisnis mengabaikan evaluasi SKU setelah sistem berjalan. Padahal, kebutuhan bisnis bisa berubah, begitu juga dengan jenis produk yang dijual.
Jika SKU tidak dievaluasi secara berkala, maka data inventaris bisa memicu masalah dalam pengelolaan stok. Pastikan untuk melakukan evaluasi rutin agar SKU tetap sesuai dengan kebutuhan bisnis dan mudah dikelola.
Mengapa Teknologi Penting dalam Pengelolaan SKU?
Sekarang, kita bahas tentang pentingnya teknologi untuk membantu pengelolaan SKU. Mengapa demikian? Karena kamu bisa memantau stok secara praktis dan mendapatkan laporan secara kredibel berkat teknologi, loh!
Mengelola bisnis dengan SKU yang efektif adalah langkah penting untuk menjaga operasional tetap lancar dan praktis. Dalam bisnis kuliner, umumnya lebih banyak digunakan multi-level BOM (resep bertingkat).
Untuk permudah pengelolaan bisnismu gunakan ESB Core. ESB Core adalah solusi ERP yang dirancang khusus untuk memudahkan pengelolaan bisnis kuliner kamu. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan efisiensi bisnis kulinermu!
Bergabunglah dengan ESB Core hari ini dan rasakan kemudahan dalam mengelola operasional restoran kamu secara menyeluruh.
