SHARE

Enggak Cuman SWOT! Ini Jenis-Jenis Analisis Bisnis

Rizki Amelia
Enggak Cuman SWOT! Ini Jenis-Jenis Analisis Bisnis

Mungkin sebagian dari kamu sudah mendengar istilah ‘analisis bisnis’, atau ‘analisis SWOT’. Sebenarnya keduanya sama, analisis SWOT memang menjadi bagian dari analisis bisnis, karena analisis sendiri memiliki banyak jenisnya.

Jenis analisis bisnis ini tidak ada benar atau salah, semua kembali tergantung pada jenis bisnis yang kamu gunakan. Jadi sebelum memulai bisnis, yuk terlebih dahulu cari tahu apa itu analisis bisnis dan jenis-jenisnya pada artikel ini!

Pengertian Analisis Bisnis?

Analisis bisnis adalah proses awal yang melibatkan pengamatan mendalam terhadap berbagai elemen, mulai dari menguraikan, membedakan, hingga menafsirkan maknanya. 

Dikutip melalui International Institute of Business Analyst (IIBA), analisis bisnis merupakan pendekatan dalam mengelola sebuah perusahaan, organisasi, naik profit maupun non-profit. 

Penting bagi kamu menganalisis peluang bisnis agar risiko kerugian dapat diantisipasi dengan baik. Secara sederhana, analisis bisnis merupakan sekumpulan teknik dan tugas yang menghubungkan para pemangku kepentingan, membantu mereka memahami struktur, operasi, dan kebijakan suatu organisasi. Analisis ini juga penting untuk memberikan rekomendasi yang dapat memandu perusahaan mencapai tujuannya.

Jenis-Jenis Analisis Bisnis

Jenis-Jenis Analisis Bisnis

Sumber: Freepik

Berdasarkan laman revou.co, analisis bisnis dibagi menjadi 5 jenis. Diantaranya analisis SWOT yang lebih sering digunakan oleh pebisnis, tidak terkecuali bisnis kuliner. 

1. SWOT

SWOT adalah singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunities (kesempatan), dan threats (ancaman). Analisis SWOT ini biasanya dilakukan sebagai tahap awal perjalanan bisnismu. 

Contoh analisis SWOT dalam bisnis kuliner, yaitu:

- Strength (Kekuatan): Menyediakan banyak variasi rasa sehingga dapat menyesuaikan selera konsumen,  bahan baku mudah didapatkan.

- Weakness (Kelemahan): Gampang rusak jika dibawa kemana saja, butuh pengamanan ekstra untuk menjaga bentuk tetap utuh.

- Opportunities (Peluang): Banyak dicari oleh masyarakat banyak dan sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.

- Threat (Ancaman): Banyak sekali kompetitor yang membuat bisnis kuliner.

Baca Juga: Bingung Cara Buat SOP Restoran? Cari Tahu di Sini!

2. BPM

BPM atau Business Process Modeling, adalah salah satu analisis yang kerap digunakan, karena dapat membantu memahami kesenjangan proses bisnis masa kini seterusnya.

Lebih lanjut, ada 4 tugas dari analisis BPM. Seperti:

- Pemetaan proses atau strategi bisnis

- Menganalisis kinerja bisnis

- Mengidentifikasi masalah, dan rekomendasi pemecahan masalah (implementasi solusi)

- Sampai kolaborasi dengan pihak berkepentingan.

3. MOST

Selanjutnya, MOST adalah singkatan dari mission (misi), objectives (tujuan), strategies (strategi), tactics (taktik) yang juga memiliki tujuan untuk mengevaluasi dan merencanakan strategi bisnis. 

Contoh penerapan analisis MOST dalam bisnis kuliner, seperti:

- Mission (Misi): Menjadi restoran dengan menyajikan makanan berkualitas tinggi dan pelayanan yang ramah.

- Objectives (Tujuan): Meningkatkan jumlah pengunjung sebanyak 20% dalam 6 bulan ke depan.

- Strategies (Strategi): Menyusun menu musiman yang menampilkan bahan lokal dan inovatif.

- Tactics (Taktik): Memberikan edukasi soal menu, adakan promo untuk menarik pelanggan.

4. PESTLE

Sedikit berbeda, analisis kali ini umumnya digunakan untuk mengevaluasi faktor eksternal yang dapat mempengaruhi lingkungan bisnis. PESTLE sendiri merupakan akronim dari:

- Political (Politik): Kebijakan pemerintah, dan regulasi yang dapat mempengaruhi industri dan pasar.

- Economic (Ekonomi): Faktor-faktor ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi yang dapat mempengaruhi daya beli dan perilaku konsumen.

- Social (Sosial): Mengamati gaya hidup, budaya, dan tren sosial yang dapat mempengaruhi preferensi dan kebutuhan pelanggan.

- Technological (Teknologi): Menganalisis dampak teknologi baru dan inovasi yang dapat mengubah cara bisnis beroperasi.

- Legal (Hukum): Mengidentifikasi regulasi yang berlaku di industri.

- Environmental (Lingkungan): Menilai faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi operasi dan reputasi perusahaan.

5. CATWOE

Terakhir, ada analisis CATWOE yang biasanya digunakan dalam pemodelan sistem bisnis, dengan catatan konteks sistem informasi. CATWOE merupakan akronim yang memiliki 6 elemen di bawah ini:

- Customers (Pelanggan): Siapa yang diuntungkan? Mencakup individu atau kelompok.

- Actors (Aktor): Siapa yang terlibat? Mencakup semua pihak yang berkontribusi dalam menjalankan sistem. 

- Transformation Process (Proses Transformasi): Apa proses utama yang mengubah input menjadi output.

- World View (Pandangan Dunia): Apa pandangan atau keyakinan yang mendasari sistem tersebut.

- Owner (Pemilik): Siapa yang memiliki atau bertanggung jawab atas sistem.

- Environment (Lingkungan): Apa konteks eksternal yang mempengaruhi sistem.

Itu dia 5 jenis analisis bisnis, dengan mempelajari analisis di atas, kini saatnya kamu menggali lebih dalam dan menemukan metode apa yang paling cocok untuk bisnismu. Karena setiap analisis, dari SWOT hingga CATWOE, punya banyak cara unik untuk memahami dan mengembangkan strategimu.

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya