SHARE

Kenali Perbedaan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

Febbi S
perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan

Dalam dunia bisnis, memahami biaya yang terkait dengan operasional sangatlah penting, terutama dalam menghitung keuntungan. 

Dua istilah yang sering muncul adalah Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Pokok Penjualan (HPPen). Walaupun terdengar serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar yang memengaruhi cara bisnis mencatat dan menganalisis biaya.

Kali ini, ESB akan membahas lengkap soal perbedaan harga pokok produksi dan harga pokok penjualan sebagai berikut.

Apa Itu Harga Pokok Produksi?

Harga Pokok Produksi (HPP) adalah biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi barang. Biaya ini mencakup:

  • Bahan Baku Langsung: Bahan makanan (sayur, daging, tepung, bumbu) dan bahan kemasan (seperti plastik atau kotak makan untuk take-out)
  • Tenaga Kerja Langsung: Gaji atau upah pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses pembuatan makanan, seperti chef, atau waitress
  • Overhead Produksi: Biaya listrik untuk dapur, biaya penyusutan mesin dapur (oven, blender, dan sebagainya), serta perawatan alat masak. 

Cara menghitung HPP adalah:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Selama Periode − Persediaan Akhir

Misalnya, sebuah perusahaan mainan mencatat biaya bahan plastik dan gaji pekerja pabrik sebagai HPP.

Apa Itu Harga Pokok Penjualan?

Harga Pokok Penjualan (HPPen), atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cost of sales, adalah biaya yang berkaitan dengan produksi barang yang dijual atau layanan yang diberikan. 

Harga pokok penjualan dalam bisnis kuliner memiliki cakupan yang lebih luas karena tidak hanya mencakup bahan baku, tetapi juga berbagai biaya lainnya, seperti:

  • Bahan Baku:
    • Harga bahan utama seperti daging, ikan, sayuran, atau rempah-rempah
    • Biaya tambahan seperti bumbu, minyak, dan bahan pelengkap lainnya.

  • Biaya Tenaga Kerja Langsung:
    • Gaji koki dan staf dapur yang terlibat langsung dalam proses memasak.
  • Biaya Operasional Pendukung:
    • Gas atau listrik untuk memasak
    • Biaya air untuk membersihkan bahan baku dan peralatan masak.
  • Biaya Layanan (jika berlaku):
    • Biaya kemasan makanan untuk layanan antar
    • Biaya layanan tambahan seperti pengiriman ke pelanggan.
  • Biaya pemasaran dan administrasi

Cara menghitung Harga Pokok Penjualan:

Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Penjualan + Biaya Distribusi + Biaya Pemasaran + Biaya Administrasi Penjualan

Baca juga: Apa Itu HPP & Bagaimana Cara Perhitungannya?

Perbedaan Utama HPP dan HPPen

Berikut merupakan perbedaan utama atara harga pokok produksi dan harga pokok penjualan:

Aspek

Harga Pokok Produksi (HPP)



Harga Pokok Penjualan (HPPen)

Relevansi

Perusahaan manufaktur dan dagang

Perusahaan jasa dan ritel

Cakupan Biaya

Biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja layanan dan biaya langsung lainnya

Contoh

Plastik dan tenaga kerja pabrik mainan

Gaji konsultan dan biaya perjalanan bisnis

Fungsi

Membantu dalam menentukan harga jual produk

Membantu dalam menentukan laba kotor

Analisa

Mengevaluasi efisiensi proses produksi.

Menganalisis profitabilitas penjualan.

 Perbedaan paling mendasar antara Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan terletak pada jenis biaya yang diperhitungkan. 

Harga Pokok Produksi hanya melibatkan biaya yang berhubungan langsung dengan proses pembuatan produk, sementara Harga Pokok Penjualan mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan mulai dari produksi hingga barang atau jasa tersebut diterima oleh pelanggan.

Hubungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan dengan Keuntungan

Baik HPP maupun Harga Pokok Penjualan (HPPen) sangat memengaruhi laba kotor perusahaan, yang dihitung dengan:

Laba Kotor = Pendapatan Total − Harga Pokok Produksi atau Harga Pokok Penjualan

Jika biaya produksi atau layanan meningkat tanpa diimbangi kenaikan pendapatan, laba kotor akan berkurang. Oleh karena itu, manajemen yang baik terhadap biaya ini sangat penting agar bisnis tetap kompetitif dan menguntungkan.

Pengaruh Manajemen Persediaan terhadap HPP

Manajemen persediaan yang efektif dapat membantu mengontrol HPP. Praktik seperti just-in-time inventory dapat mengurangi biaya penyimpanan dan menghindari pemborosan. 

Sebaliknya, manajemen persediaan yang buruk dapat menyebabkan stok berlebih atau kekurangan stok, yang berdampak negatif pada biaya operasional.

Baca juga: Stok Opname untuk Resto? Ini Manfaatnya!

Kesimpulan

Walaupun sering digunakan secara bergantian, Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan memiliki perbedaan yang mendasar. 

Harga Pokok Produksi lebih relevan untuk perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang fisik, sedangkan Harga Pokok Penjualan cocok untuk bisnis jasa yang tidak berbasis barang. 

Dengan sistem ERP yang terintegrasi, kamu bisa memantau seluruh operasional bisnis dari persediaan hingga keuangan dalam satu platform yang mudah diakses.

Segera jadwalkan demo dengan ESB Core di sini dan rasakan bagaimana solusi kami dapat mengoptimalkan bisnis kuliner kamu.

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya