SHARE

Cara Menyusun Trial Balance yang Akurat untuk Keuangan Bisnis

Sovia
Cara Menyusun Trial Balance yang Akurat untuk Keuangan Bisnis

Laporan keuangan berperan sebagai panduan utama untuk memastikan bisnis berjalan dengan baik. Tanpa pencatatan yang rapi dan akurat, sulit untuk mengetahui apakah bisnis sedang berkembang atau justru menghadapi kendala. 

Salah satu langkah krusial dalam menyusun laporan keuangan yang akurat adalah trial balance. Jika laporan ini tidak seimbang, berarti ada kesalahan yang harus segera diperbaiki sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.

Di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam apa itu trial balance. Yuk, simak selengkapnya!

Apa Itu Trial Balance?

Trial balance dikenal juga sebagai neraca saldo. Trial balance adalah laporan yang mencatat saldo semua akun dalam buku besar (general ledger) secara sistematis sesuai dengan kode akun perusahaan. 

Tujuan utama dari penyusunan trial balance adalah untuk memastikan keseimbangan antara total debit dan kredit pada akhir periode akuntansi.

Trial balance artinya alat pengecekan awal dalam proses pembukuan, di mana semua saldo akun dalam buku besar dikategorikan ke dalam kolom debit dan kredit dengan jumlah yang harus seimbang. 

Jika terjadi ketidakseimbangan, kemungkinan ada kesalahan pencatatan yang perlu dikoreksi.

Secara sederhana, trial balance adalah ringkasan saldo akun dalam buku besar pada periode tertentu. 

Laporan ini biasanya disusun secara berkala (umumnya di akhir periode pelaporan) untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat dengan benar.

Namun, penting untuk dipahami bahwa trial balance bukanlah laporan keuangan resmi. 

Hasil dari perhitungan ini digunakan secara internal sebagai langkah awal sebelum penyusunan laporan keuangan yang lebih lengkap dan tidak dibagikan kepada pihak eksternal perusahaan.

Fungsi Trial Balance

Trial balance atau neraca saldo memiliki peran penting dalam proses akuntansi. Fungsi utamanya adalah memastikan keseimbangan antara saldo debit dan kredit, sehingga membantu mengidentifikasi potensi kesalahan hitung. 

Namun, perlu diingat bahwa keseimbangan ini tidak selalu berarti sistem akuntansi bebas dari error, misalnya jika ada transaksi yang hilang dari pembukuan.

Berikut beberapa fungsi penting dari trial balance:

  1. Menampilkan saldo buku besar secara keseluruhan untuk memudahkan analisis keuangan.
  2. Membantu mendeteksi kesalahan hitung serta memastikan pencatatan transaksi lebih akurat.
  3. Mengoreksi perhitungan transaksi akuntansi guna menjaga ketepatan data keuangan.
  4. Mempermudah penyusunan laporan keuangan seperti laporan arus kas, laba rugi, dan neraca.
  5. Mencatat setiap data di akun rekening agar seluruh informasi tetap terdokumentasi dengan baik.
  6. Mengawasi akun-akun dalam laporan keuangan, sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring keuangan perusahaan.
  7. Memverifikasi akurasi pembukuan sebagai langkah awal sebelum analisis lebih lanjut.

Jenis-Jenis Trial Balance

Trial balance atau neraca saldo terbagi menjadi tiga jenis yang masing-masing memiliki fungsi berbeda. Berikut penjelasannya:

1. Trial Balance Sebelum Penyesuaian (Unadjusted Trial Balance)

Trial balance ini dibuat setelah semua transaksi dicatat dan diposting ke dalam buku besar. Saldo dari setiap akun kemudian dipindahkan ke daftar saldo untuk memastikan keseimbangan antara debit dan kredit.  

Laporan ini membantu dalam mendeteksi potensi kesalahan pencatatan sebelum proses audit laporan keuangan dilakukan. Jika ada ketidakseimbangan, berarti terdapat kesalahan dalam pencatatan yang perlu diperbaiki.

2. Trial Balance Setelah Penyesuaian (Adjusted Trial Balance)

Trial balance ini disusun setelah dilakukan penyesuaian pada akun-akun tertentu. Dalam metode akuntansi berbasis akrual, beberapa akun memerlukan penyesuaian agar laporan keuangan lebih akurat dan mencerminkan kondisi sebenarnya.  

Jika proses ini dilewati, laporan keuangan yang dihasilkan bisa kurang valid karena belum memperhitungkan penyesuaian yang diperlukan.

3. Trial Balance Penutup (Post Closing Trial Balance)

Post closing trial balance adalah laporan yang digunakan untuk memastikan bahwa saldo akhir dari periode sebelumnya telah dipindahkan dengan benar ke periode akuntansi berikutnya. 

Setelah jurnal penutup dibuat, saldo akun yang masih aktif akan dicatat dalam laporan ini.  

Semua saldo yang tercantum harus sesuai dengan saldo akhir periode sebelumnya, sehingga keakuratan data tetap terjaga untuk periode akuntansi berikutnya.

Baca juga: Pahami Mengapa Neraca Keuangan Penting untuk Kesuksesan Bisnis

Metode Trial Balance

Dalam proses penyusunan neraca saldo, terdapat tiga metode utama yang dapat digunakan, yaitu metode total, metode saldo, dan metode gabungan. Ketiganya berfungsi untuk memastikan keseimbangan antara debit dan kredit sebelum pencatatan lebih lanjut. Yuk simak penjelasan berikut!

1. Metode Total

Metode ini menjumlahkan seluruh total akun debit dan kredit dari buku besar, kemudian mencatatnya dalam kolom masing-masing pada trial balance. Keseimbangan antara kedua sisi menjadi indikator bahwa pencatatan sudah benar.

Keunggulan metode ini adalah prosesnya yang lebih cepat karena langsung menggunakan total akun. Namun, metode total tidak memberikan informasi mengenai saldo akhir setiap akun, sehingga kurang ideal untuk penyusunan laporan keuangan akhir.

2. Metode Saldo

Metode saldo hanya mencatat selisih atau saldo akhir dari setiap akun dalam buku besar. Cara ini lebih sering digunakan karena memudahkan dalam menyusun laporan keuangan dan memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi keuangan perusahaan.

Dalam penerapannya, saldo akun seperti aktiva, biaya, saldo tunai, saldo bank, dan kerugian dimasukkan ke kolom debit. Sementara itu, kewajiban, pendapatan, modal, dan profit dicatat dalam kolom kredit.

3. Metode Gabungan (Total dan Saldo)

Metode ini mengombinasikan pendekatan total dan saldo dengan menyediakan dua kolom: satu untuk total transaksi debit dan kredit, serta satu lagi untuk saldo akhirnya. 

Cara ini membantu dalam menyamakan data di buku besar sekaligus memberikan informasi yang lebih komprehensif.

Dengan memahami perbedaan ketiga metode ini, kamu bisa memilih pendekatan yang paling sesuai untuk kebutuhan pencatatan keuangan perusahaan.

Cara Menyusun Trial Balance

Sekarang kita akan membahas cara membuat trial balance, yang sangat berguna bagi perusahaan dalam mengelola keuangan dengan lebih baik. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk menyusun trial balance secara efektif:

  1. Catat semua transaksi keuangan perusahaan secara rinci, baik debit maupun kredit.
  2. Masukkan data transaksi tersebut ke dalam buku besar untuk periode waktu tertentu.
  3. Buat trial balance untuk memeriksa kesesuaian antara jumlah debit dan kredit dalam buku besar.
  4. Siapkan lembar kerja dengan empat kolom: nomor akun, nama akun, debit, dan kredit.
  5. Isi kolom-kolom tersebut dengan nama akun dan saldo total yang sesuai.
  6. Jumlahkan kolom debit dan kredit, pastikan keduanya seimbang.
  7. Jika hasilnya seimbang, trial balance dapat ditutup.
  8. Jika ada selisih antara total debit dan kredit, segera identifikasi dan perbaiki kesalahannya.

Setelah kamu memahami cara menyusun trial balance, lihat contoh berikut untuk lebih jelasnya:

Cara Menyusun Trial Balance

Sumber: blog.peakflo.co

Baca juga: Mengenal Berbagai Jenis Sales Report dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Trial balance adalah langkah krusial dalam memastikan laporan keuangan bisnis tetap akurat. Dengan memahami fungsi, jenis, dan cara pembuatannya, bisnis bisa menghindari kesalahan pencatatan dan menyusun laporan keuangan yang lebih akurat.

Mau laporan keuangan bisnis lebih otomatis dan akurat? Manfaatkan solusi dari ESB, seperti ESB Core. 

ESB Core hadir untuk membantu manajemen bisnis dengan sistem ERP yang lengkap! Kelola inventory, HPP, stok di semua cabang, hingga laporan keuangan seperti balance sheet, profit & loss, trial balance, dan cash flow management dengan lebih efisien. 

Yuk, konsultasikan bisnismu dan buat laporan keuangan bisnis jadi lebih mudah dan akurat!

SHARE
Promo Kami
Inspirasi Lainnya